Selasa, 28 Juli 2015



            Torakur adalah manisan buah yang berbahan dasar tomat, dengan menggunakan gula sebagai pengawet. Hasil akhir produk menyerupai kurma baik dari segi tekstur, warna, aroma dan rasa. Prinsip pembuatan torakur sama dengan prinsip pembuatan manisan yaitu fregnasi atau perembesan larutan gula secara perlahan ke dalam jaringan buah dan sayur.
            Cara membuat torakur cukup mudah dilakukan baik oleh rumah tangga, industri skala rumah tangga ataupun skala besar. Langkah pertama yang dilakukan adalah menyiapkan buah tomat yang akan digunakan dalam pembuatan torakur. Buah tomat yang digunakan hendaknya tidak terlalu matang agar dalam pengolahannya tidak cepat hancur dan lembek serta cita rasa yang dihasilkan tidak terasa busuk. Akan tetapi, buah tomat yang digunakan juga sebaiknya tidak terlalu mentah karena teksturnya yang keras akan mempersulit dalam pengambilan isi atau bagian biji tomat. Buah tomat tersebut dicuci hingga bersih kemudian ditiriskan.
            Di sisi itu, siapkan larutan kapur sirih yang terdiri dari 1 sdt atau 4 gram kapur sirih dalam 1000 ml air. Buah tomat yang telah disiapkan tadi, direndam dalam larutan kapur sirih tersebut selama 1-2 jam.
            Setelah perendaman selama 1-2 jam, biji dalam buah tomat tersebut diambil dan dibuang dengan cara melubangi bagian atasnya kemudia tekan hingga isi dalam tomat keluar. Atau bisa juga dengan cara lain yaitu dengan membagi dua buah tomat dan membuang biji-bijinya hingga bersih. Buah tomat yang sudah tanpa biji tersebut kemudian dicuci hingga bijinya benar-benar sudah tidak ada.
            Kemudian buah tomat yang telah bersih disusun dalam sebuah panci atau wajan. Dimana dalam penyusunan ini, usahakan buah tomat tidak saling bertumpukan agar mempermudah proses selanjutnya yaitu pemberian gula pasir terhadap buah tomat tersebut. Pemberian gula pasir dapat dilakukan dengan cara menaburkan gula pasir di atas buah-buah tomat tersebut. Gula pasir yang digunakan yaitu setengah dari berat awal buah tomat yang digunakan. Dalam praktikum ini, kelompok 10 menggunakan buah tomat sebanyak 150 gram sehingga gula pasir yang digunakan yaitu sebanyak 75 gram.
            Buah tomat yang telah ditaburi gula pasir dalam wajan atau panci tersebut ditutup dan didiamkan selama 12 jam hingga keluar air dari buah tomat. Selanjutnya buah tomat tersebut dimasak dengan api kecil hingga airnya habis dan kering, tetapi tidak sampai gosong. Pada tahap ini membutuhkan ketelitian dan kehati-hatian yang lebih karena tahap pemasakan ini akan mempengaruhi produk yang dihasilkan. Untuk mendapatkan torakur yang kering dan tidak berair harus dilakukan pemasakan yang sangat benar karena akan sangat rentan mengalami penggosongan. Torakur yang berair juga akan memperpanjang tahap selanjutnya yaitu pengeringan dan menghasilkan rasa tomat yang masih mentah. Selain itu, karena waktu pengeringan yang dibutuhkan lebih lama, maka akan terjadi pencoklatan pada produk torakur yang dihasilkan.
            Setelah dimasak, kemudian diangkat, ditiriskan dan didinginkan. Lalu dibentuk seperti kurma dan disusun di atas loyang. Selanjutnya dikeringkan dalam oven dengan suhu 50oC selama 6 jam atau di bawah terik matahari selama 3-4 hari. Produk torakur yang telah jadi dapat dikemas baik dalam kemasan plastik ataupun dalam toples agar memiliki masa simpan yang lebih lama.
            Adapun produk torakur yang dihasilkan memiliki karakteristik organoleptik yang berbeda pada setiap kelompok. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat kematangan awal dari buah tomat itu sendiri dan cara pengolahan yang disesuaikan dengan perkiraan masing-masing pembuat produk. Adapun karakteristik organoleptik dari torakur yang dibuat oleh Kelompok 10 dapat disajikan dalam tabel berikut ini.
Komponen Organoleptik
Karakteristik Produk
Warna
Merah agak orange
Rasa
Manis gula
Tekstur
Kenyal, lembek, dan lengket
Aroma
Karamel
Kenampakan keseluruhan
Mengkilat, warna tidak merata

            Warna yang dihasilkan dari produk torakur ini yaitu merah agak oranye atau jingga. Pembentukan warna merah ini berasal dari buah tomat awal itu sendiri. Kemudian mengalami perubahan warna menjadi jingga karena dipengaruhi oleh pemanasan pada saat pemasakan.
            Rasa torakur (tomat rasa kurma) ini manis. Rasa manis yang dikeluarkan didominasi oleh rasa manis dari tomat itu sendiri. Rasa khas dari tomat awal cenderung hilang sehingga tidak mengganggu pada saat dimakan.
            Teksturnya yang kenyal, lembek dan lengket dari torakur ini akibat dari pemasakan yang kurang lama. Gula yang larut dengan air yang berasal dari buah tomat tersebut tidak hilang total pada saat pemasakan. Hal ini disebabkan oleh rasa khawatir dari pembuat produk ini. Rasa khawatir pada saat pemasakan yang harus terus menerus diaduk, sehingga torakur yang dihasilkan menjadi gosong atau terjadi pengkristalan gula dalam produk ini atau juga hancurnya tekstur dari buah tomat akibat pengadukan secara terus menerus. Maka dari itu, torakur yang dihasilkan masih mengandung air gula dan menyebabkan teksturnya kenyal, lembek dan lengket.
            Aroma yang dihasilkan oleh produk akhir torakur ini yaitu lebih didominasi dengan aroma karamel dibandingkan dengan aroma tomat itu sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa pemanasan yang diberikan sudah cukup. Mungkin hanya membutukan waktu yang lebih lama hingga airnya benar-benar hilang.
            Secara keseluruhan, kenampakan dari torakur ini pada permukaannya mengkilat dan warna merah dan oranyenya yang tidak merata. Pengkilatan terhadap permukaan ini dipengaruhi oleh gula yang larut dalam air dari buah tomat itu sendiri yang kemudian dipanaskan. Sedangkan warna yang tidak merata ini disebabkan karena pengadukan yang tidak merata. Di satu sisi lebih lama di bagian bawah atau bagian yang lebih banyak terkena panas. Sedangkan di satu sisi lainnya sering berada di bagian atas atau di bagian yang kurang memberikan panas. Pemanasan dapat menyebabkan terjadinya perubahan warna tomat dari merah menjadi oranye.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar